Tanah Longsor Landa Dua Titik di Kabupaten Sukabumi, Dapur Rumah Warga Tertimpa Material Longsoran

Tanah Longsor Landa Dua Titik di Kabupaten Sukabumi, Dapur Rumah Warga Tertimpa Material Longsoran

Sukabumi, 14 Mei 2025 – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi pada Selasa malam, 13 Mei 2025, menyebabkan terjadinya tanah longsor di dua lokasi, yakni di Desa Lebaksari dan Desa Parakansalak, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi.

Salah satu titik longsor yang cukup berdampak terjadi di Kampung Cikareo RT 01 RW 07, Desa Parakansalak. Longsor tersebut mengakibatkan jebolnya bagian dapur rumah milik warga setempat, Bapak Ismat (43), yang berprofesi sebagai buruh harian lepas. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut.

Peninjauan langsung ke lokasi dilakukan pada Rabu pagi, 14 Mei 2025 pukul 08.30 WIB oleh Babinsa Desa Sukatani, Sertu Herwan Afrianto, bersama unsur Kecamatan, Kepala Desa, Koramil, P2BK, dan Tagana. Dalam kesempatan tersebut, tim gabungan juga melaksanakan asesmen serta membantu proses pembersihan material longsoran bersama warga setempat.

Kronologis Kejadian:
Pada Selasa, 13 Mei 2025, sekitar pukul 19.30 WIB, hujan deras mengguyur Kampung Cikareo. Akibatnya, jalan setapak yang berada di dekat permukiman warga mengalami longsor dan menimpa bagian dapur rumah milik Bapak Ismat, yang dihuni oleh satu kepala keluarga dengan total tiga jiwa.

Dampak Kejadian:

Korban jiwa/luka: Nihil

Kerusakan: Dapur rumah mengalami kerusakan ringan

Identitas Pemilik Rumah:

Nama: Bapak Ismat

Usia: 43 tahun

Agama: Islam

Pekerjaan: Buruh harian lepas

Alamat: Kampung Cikareo RT 01 RW 07, Desa Parakansalak, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi


Langkah Tindak Lanjut:

Tim gabungan yang terdiri dari aparat desa, kecamatan, TNI (Babinsa), P2BK, dan Tagana melakukan peninjauan dan asesmen lokasi.

Pembersihan material longsor dilakukan secara gotong royong bersama warga.


Pihak terkait terus melakukan pemantauan dan koordinasi untuk mengantisipasi potensi longsor susulan, mengingat kondisi cuaca yang masih berisiko tinggi.

(Khoerudin)