Presiden Prabowo Tekankan Pendidikan dan Pemberdayaan sebagai Kunci Pengentasan Kemiskinan
Jakarta,- Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (05/11/2025). Rapat tersebut membahas langkah-langkah strategis pemerintah dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan melalui dua pendekatan utama, yakni pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menjelaskan bahwa Presiden Prabowo memerintahkan peningkatan kapasitas pendidikan vokasi secara menyeluruh agar lebih relevan dengan kebutuhan industri dan pasar tenaga kerja. Selain itu, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya revitalisasi sekolah vokasi agar kurikulum pendidikan dan sistem pengelolaannya berorientasi pada kesiapan tenaga kerja masa depan.
Dalam rapat tersebut, Presiden Prabowo turut menegaskan pentingnya investasi negara dalam membangun kapasitas sumber daya manusia. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menjelaskan, Presiden Prabowo meminta agar dunia pendidikan tidak hanya menyiapkan kemampuan teknis, tetapi juga membekali siswa dengan kemampuan bahasa asing dan pemahaman lintas budaya. Hal tersebut penting untuk mendukung daya saing tenaga kerja Indonesia.
Selain pendidikan vokasi, Presiden Prabowo juga menugaskan jajarannya untuk mulai merancang konsep sekolah terintegrasi di tiap kecamatan. Model ini diharapkan menjadi pusat pendidikan holistik yang memadukan jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK dalam satu kawasan dengan fasilitas yang lengkap — dari laboratorium sains, bengkel vokasional, hingga sarana seni dan olahraga.
Pratikno menambahkan, sebagian besar sekolah terintegrasi tidak akan dibangun dari nol, melainkan hasil transformasi dari sekolah-sekolah yang sudah ada. Pola ini mengikuti keberhasilan model Sekolah Unggul Garuda yang kini tengah dijalankan pemerintah.
(Wn/Sumber: BPMI Setpres)

