Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran: Fondasi Kokoh Pertahanan Nasional yang Modern dan Mandiri
Jakarta, 20 Oktober 2025 — Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, menandai kemajuan signifikan dalam upaya memperkuat pertahanan negara. Berbagai capaian strategis dalam kurun waktu satu tahun terakhir menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam membangun sistem pertahanan nasional yang tangguh, modern, dan mandiri.
Pemerintah berfokus pada empat agenda utama dalam bidang pertahanan:
- Memperkuat persatuan bangsa dan sistem pertahanan semesta, dengan menempatkan rakyat sebagai komponen utama pertahanan negara.
- Meningkatkan kekuatan militer, melalui modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) serta peningkatan profesionalisme prajurit TNI.
- Mengembangkan industri pertahanan dalam negeri, dengan mendorong kolaborasi antara BUMN, swasta nasional, dan lembaga riset untuk mempercepat kemandirian pertahanan.
- Memperluas kemitraan strategis dan diplomasi pertahanan, guna memperkuat posisi Indonesia dalam tatanan keamanan regional dan global.
Dalam pernyataannya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa seluruh kebijakan dan langkah strategis yang dijalankan pemerintah bukan hanya bertujuan menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI, tetapi juga untuk memastikan bahwa Indonesia mampu berdiri sejajar dengan kekuatan dunia lainnya.
“Satu tahun ini adalah pondasi. Kita membangun sistem pertahanan yang bukan hanya kuat secara militer, tetapi juga berkarakter, berbasis teknologi, dan berorientasi pada kepentingan nasional,” ujar Sjafrie.
Setahun bekerja, bergerak, dan berdampak, pemerintahan Prabowo–Gibran telah meletakkan dasar kuat bagi terwujudnya pertahanan nasional yang modern, mandiri, dan berdaya saing tinggi. Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan yang disegani di kawasan dan dunia internasional.
(Wk)

