Demo Sopir Angkot di Balai Kota Bogor Ricuh, Massa Kejar Petugas Dishub

Demo Sopir Angkot di Balai Kota Bogor Ricuh, Massa Kejar Petugas Dishub

Bogor, Rilisberita.com — 23 Oktober 2025.

Aksi unjuk rasa para pemilik dan sopir angkot di Balai Kota Bogor, Kamis siang (23/10/2025), berlangsung ricuh. Sejumlah sopir yang terpancing emosi melempar hingga mengejar petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor yang berjaga di lokasi.

Kericuhan terjadi ketika ratusan sopir angkot memasuki halaman Balai Kota Bogor untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait kebijakan pembatasan usia operasional kendaraan. Saat orasi berlangsung, sebagian massa tiba-tiba keluar dari halaman dan berteriak sambil berlari mengejar beberapa petugas Dishub yang berada di sekitar area tersebut.

Massa juga melempar botol air kemasan dan traffic cone ke arah petugas. Situasi sempat memanas hingga massa mengejar petugas Dishub ke area teras hotel yang berada di samping Balai Kota. Beruntung, petugas TNI dan Polri yang berada di lokasi segera melakukan pengamanan dan berhasil meredam kericuhan. Massa kemudian diarahkan kembali ke halaman Balai Kota Bogor.

Hingga pukul 13.22 WIB, aksi unjuk rasa masih berlangsung. Para demonstran menuntut bertemu langsung dengan Wali Kota Bogor Dedie Rachim untuk menyampaikan keberatan mereka.

Sebelumnya, sekitar pukul 11.36 WIB, ratusan sopir dan pemilik angkot sudah memadati Jalan Juanda dan berorasi di depan gerbang Balai Kota Bogor. Aksi tersebut menyebabkan kemacetan panjang di beberapa ruas jalan utama, termasuk Jalan Otista dari arah Tugu Kujang hingga Balai Kota, serta Jalan Kapten Muslihat menuju simpang Juanda.

Dalam tuntutannya, para sopir menolak keras kebijakan pembatasan usia operasional angkot yang dinilai memberatkan mereka. Mereka juga meminta agar program peremajaan angkot yang sempat berjalan dibuka kembali.

“Tuntutan kami adalah peremajaan angkot dibuka lagi, hentikan penangkapan angkot tua, dan jangan arogan dari pihak Dishub. Kami juga minta batas usia angkot diperpanjang,” ujar Derin, Ketua PSU Trayek 09 Warungjambu–Sukasari, saat memberikan keterangan di lokasi.

Derin menegaskan bahwa pihaknya tidak menolak program penataan transportasi yang sedang dijalankan Pemerintah Kota Bogor. Namun, ia mengeluhkan kebijakan penghentian program peremajaan angkot yang membuat banyak pemilik dan sopir angkot berusia di atas 20 tahun kehilangan mata pencaharian.

“Kami tetap mendukung penataan transportasi di Kota Bogor, tapi kalau peremajaannya disetop, kami mau makan apa? Banyak sopir yang angkotnya tua jadi tidak bisa jalan lagi,” tegasnya.

sementara pihak Pemerintah Kota Bogor dan Dinas Perhubungan belum memberikan keterangan resmi terkait tuntutan para sopir angkot.

(Ferdy)