Viral Video Joget di Jembatan Darurat Bojongkopo, DPRD Sukabumi Kecam Aksi Pekerja PU

Viral Video Joget di Jembatan Darurat Bojongkopo, DPRD Sukabumi Kecam Aksi Pekerja PU

Rilisberita.com - Sukabumi, 18 April 2025 – Sebuah video berdurasi 34 detik yang memperlihatkan sejumlah pekerja berseragam Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berjoget di atas jembatan darurat Bojongkopo, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, viral di media sosial dan menuai sorotan publik. Video tersebut memicu gelombang kritik keras, termasuk dari kalangan legislatif daerah.

Dalam unggahan akun media sosial milik Dodi Mubarok, tampak para pekerja berjoget mengikuti irama lagu “Jaran Goyang” di atas jembatan alternatif yang baru saja dibangun sebagai pengganti sementara Jembatan Cidadap yang ambruk akibat banjir besar pada 6 Maret 2025. Unggahan tersebut disertai narasi satir dan candaan visual yang memantik berbagai tanggapan dari masyarakat.

Aksi para pekerja tersebut mendapat kecaman keras dari Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi, Hamzah Gurnita. Dalam pernyataan resminya, ia menyayangkan tindakan yang dianggap tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat yang masih terdampak bencana.

“Kalau video itu dibuat sebelum jembatan kembali rusak, maka ini menunjukkan bahwa pembangunan dilakukan tanpa keseriusan. Tapi jika setelah rusak, itu lebih parah lagi—saya sebut kurang ajar. Saat rakyat bingung mencari akses, mereka malah berjoget-joget,” tegas Hamzah.

Ia juga menekankan pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam proses pembangunan pascabencana. “Orang lokal lebih paham kondisi lapangan. Pemerintah harus lebih terbuka dan melibatkan masyarakat agar proses penanggulangan bencana lebih tepat sasaran,” tambahnya.

Menanggapi polemik ini, Dedi Mulyadi, petugas lapangan PPK 2.2 Provinsi Jawa Barat dari Kementerian PU, menyatakan bahwa video tersebut merupakan bagian dari lomba film pendek internal yang diadakan atas instruksi pimpinan.

“Tidak ada maksud meremehkan masyarakat. Itu untuk lomba internal dengan tema pengambilan gambar di sejumlah titik proyek, termasuk jembatan darurat ini,” jelas Dedi. Ia juga menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan yang timbul dan menegaskan komitmen pihaknya dalam memulihkan akses jalan bagi masyarakat.

Kejadian ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya etika dan empati dalam bertugas, terutama di tengah situasi darurat dan duka warga yang masih terasa.

(U. Rahmawan)