Kisah Klasik yang Diperbarui: Rangga & Cinta Tampilkan Wajah Baru, Sentuhan Musikal Jadi Daya Tarik

Jakarta – Film Rangga & Cinta resmi menghiasi layar bioskop Indonesia sejak awal Oktober 2025. Mengusung genre drama musikal romantis, film ini menjadi perbincangan publik karena merupakan versi modern dari kisah legendaris Ada Apa Dengan Cinta? (AADC), garapan sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana.
Berbeda dari versi klasik, film ini menampilkan wajah baru di deretan pemeran utama. *El Putra Sarira berperan sebagai Rangga, sementara Leya Princy dipercaya memerankan Cinta. Kedua aktor muda ini dianggap berhasil membangun chemistry segar yang mencerminkan semangat generasi baru, tanpa kehilangan esensi dari hubungan Rangga dan Cinta yang penuh gejolak.
Dalam wawancara dengan media hiburan nasional, Riri Riza menjelaskan bahwa film ini bukan sekadar remake, tetapi “reinterpretasi emosional.” Ia ingin memperlihatkan bagaimana cinta masa lalu bisa tetap relevan di masa kini, melalui bentuk musikal yang komunikatif. “Musik di sini bukan tempelan, tapi jembatan antara rasa dan kata,” ujarnya.
Salah satu keunggulan Rangga & Cinta ada pada unsur musikalnya. Lagu-lagu ciptaan Melly Goeslaw dan Anto Hoed kembali dihadirkan dengan aransemen baru. Beberapa lagu klasik seperti Bimbang dan *Ada Apa Dengan Cinta?* ditata ulang dengan sentuhan pop orkestra yang megah dan menggetarkan.
Film ini juga menuai perhatian karena tetap mempertahankan latar suasana era awal 2000-an — masa ketika komunikasi masih bergantung pada surat dan tatapan mata, bukan layar ponsel. Keputusan ini, menurut produser Mira Lesmana, adalah bentuk penghormatan terhadap generasi yang tumbuh bersama kisah cinta sederhana namun bermakna.
Sejumlah kritikus memuji keberanian film ini dalam menggabungkan nostalgia dan modernitas. CNN Indonesia menulis bahwa Rangga & Cinta “berhasil menghadirkan kembali kehangatan cinta klasik tanpa terjebak pada bayang-bayang film pendahulunya.”
Dengan sambutan positif di berbagai kota, *Rangga & Cinta* diprediksi akan menjadi salah satu film romantis Indonesia tersukses pada akhir tahun 2025. Film ini tidak hanya membangkitkan kenangan, tetapi juga memperkenalkan kembali makna cinta yang jujur dan tenang di tengah hiruk-pikuk era digital.
(Wn/Hera)