Setelah 50 tahun terakhir, Gurun Sahara akhirnya Kebanjiran

RILISBERITA.COM.
Hujan deras yang sangat jarang terjadi menyebankan banjir dan genangan air di Gurun Sahara, menyuburkan beberapa wilayah terkeringnya. Hujan dan banjir ini mengirimkan lebih banyak air ke Sahara daripada yang pernah terjadi dalam beberapa dekade terakhir.
Gurun di Maroko Tenggara merupakan salah satu tempat terkering di dunia dan jarang mengalami hujan di akhir musim panas. Namun, badai baru-baru ini memunculkan pemandangan yang unik, dengan air mengalir deras di antara pasir, dan flora gurun di Sahara.
Satelit NASA menunjukkan air mengalir deras untuk mengisi Danau Iriqui, dasar danau terkenal antara Zagora dan Tata yang telah kering selama 50 tahun. Menurut NASA, kejadian seperti itu sangat langka di wilayah tersebut, bahkan sebuah danau di Aljazair, Sebkha el Melah, hanya terisi enam kali dari 2000-2021.
Pemandangan ini menarik perhatian dan kekaguman dari penduduk dan komunitas gurun, serta wisatawan yang berdatangan.
"Sudah 30 hingga 50 tahun sejak kami mengalami hujan sebanyak ini dalam waktu yang sesingkat itu," kata Houssine Youabeb dari Direktorat Jenderal Meteorologi Maroko.
Hujan seperti itu, yang oleh para ahli meteorologi disebut sebagai badai ekstratropis, dapat mengubah arah cuaca di wilayah tersebut dalam beberapa bulan dan tahun mendatang karena udara menahan lebih banyak uap air, yang menyebabkan lebih banyak penguapan dan memicu lebih banyak badai, kata Youabeb.
Kekeringan selama enam tahun berturut-turut telah menimbulkan tantangan bagi sebagian besar wilayah Maroko, yang memaksa para petani membiarkan ladang kosong dan kota-kota serta desa-desa membatasi air
Pewarta : Santani
Editor : M Ibing
#Gurunsahara #50tahun #Banjir