Kanada Resmi Akui Negara Palestina, Kritik Keras Kebijakan Israel di Gaza dan Tepi Barat

Ottawa, 21 September 2025— Kanada resmi mengumumkan pengakuan terhadap Negara Palestina, sebuah langkah diplomatik bersejarah yang menandai pergeseran penting dalam sikap politik luar negeri negara tersebut. Pemerintah Kanada menegaskan keputusan ini diambil untuk menjaga peluang terwujudnya solusi dua negara, meski semakin tergerus oleh konflik panjang di Timur Tengah.
Sejak 1947, setiap pemerintahan Kanada telah mendukung konsep solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian abadi. Namun, menurut Ottawa, peluang itu kini makin terkikis akibat meningkatnya terorisme Hamas, pembangunan permukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, serta kebijakan pemerintah Israel yang secara terbuka menolak berdirinya negara Palestina.
Dalam pernyataannya, Kanada menyoroti tragedi kemanusiaan di Gaza. Serangan berkelanjutan Israel disebut telah menewaskan puluhan ribu warga sipil, membuat lebih dari satu juta orang mengungsi, dan menimbulkan kelaparan parah yang bisa dicegah. Ottawa menilai tindakan tersebut tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga menghambat upaya perdamaian jangka panjang.
Meski begitu, Kanada tidak menutup mata terhadap ancaman Hamas. Pemerintah menegaskan bahwa kelompok itu telah menimbulkan penderitaan bagi warga Israel maupun rakyat Gaza sendiri. Kanada mendesak Hamas untuk segera membebaskan sandera, melucuti senjata, serta tidak lagi berperan dalam pemerintahan Palestina di masa depan.
Pengakuan terhadap Palestina, menurut Ottawa, bukanlah legitimasi terhadap aksi terorisme. Sebaliknya, langkah ini dipandang sebagai cara untuk memperkuat pihak-pihak yang berkomitmen pada perdamaian dan hidup berdampingan secara damai. Kanada juga memastikan pengakuan ini tidak akan mengurangi dukungannya terhadap Israel, rakyatnya, maupun keamanan mereka.
Otoritas Palestina, dalam hal ini, telah berjanji melakukan reformasi besar-besaran. Termasuk di antaranya adalah reformasi tata kelola, penyelenggaraan pemilu umum pada 2026 tanpa keikutsertaan Hamas, serta komitmen pada proses demiliterisasi. Kanada menyatakan siap mendukung penuh agenda tersebut bersama komunitas internasional.
Sebagai penutup, Ottawa menegaskan komitmennya dalam membangun masa depan damai bagi kedua negara. Kanada akan terus bekerja sama dengan mitra global untuk menyusun rencana perdamaian yang kredibel, memperkuat tata kelola demokratis Palestina, serta memastikan distribusi bantuan kemanusiaan skala besar secara berkelanjutan ke Gaza.(wn/Hera)