BIA 2025, Siswa SMP Ciptakan Gula Kulit Pisang Rendah Kalori

Bogor, - rilisberita.com - Bogor,-Innovation Award (BIA) 2025 sudah melewati pengumuman pemenang, Jumat (26/9/2025) di Grand Ballroom GSC STP IPB.
Inovasi Gula Kulit Pisang (Gukupi) yang diciptakan oleh siswa-siswi SMPN 4 Kota Bogor berhasil meraih juara 1.
Penemuan yang digagas oleh 4 orang siswa-siswi ini diketuai oleh Muhamad Alvero dengan anggota Gabriel, Chiko, dan Kayla yang berhasil menciptakan gula berbahan baku kulit pisang yang bisa menghasilkan gula cair rendah kalori.
Ide ini berawal dari ide "gabut" Alvero yang tidak sengaja bereksperimen dengan kulit pisang.
"Awalnya lagi makan pisang rebus ibu saya. Pisangnya habis saya makan, sisanya masih ada kulitnya. Saya tes kulit pisang itu ternyata ada kandungan karbohidrat yang lumayan. Dari situ saya berfikir kalau karbohidrat itu bisa menghasilkan gula," ucapnya.
Dari sana kemudian ia mengajak ketiga temannya. Prosesnya pun sudah dimulai sejak Februari 2025 dengan berbagai penelitian.
"Prosesnya cukup panjang. Di antaranya kita lakukan sterilisasi kulit pisang, kemudian kita bilas, kita rebus dan kemudian diperas, kita ambil sarinya, kita diamkan dalam toples, kemudian kita panaskan lagi, kita uji lagi, baru keluar hasilnya gula cair," ujarnya.
Hasil penemuan empat siswa SMPN 4 Kota Bogor ini pun kemudian dikemas dengan menarik dan juga sudah dilakukan uji organoleptik dan uji lab.
"Hasilnya gula ini aman untuk dikonsumsi dan juga ternyata gula ini merupakan gula rendah kalori," ucapnya.
Kemampuanya dalam menciptakan hal baru ini pun tidak lepas dari peran serta guru dan orang tua dan semangat belajar dari para siswa.
Para siswa ini memiliki kegemaran membaca jurna- jurnal ilmiah hasil proses penelitian dan penciptaan inovasi atau ide-ide gagasan baru yang kemudian diaplikasikan oleh para siswa.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim pun memberikan apresiasi dan mengucapkan selama kepada para pemenang.
Dedie Rachim mengatakan bahwa kemajuan dan pengembangan kota atau daerah tidak lepas dari kreativitas, ide, dan gagasan serta inovasi baru dari warga dan masyarakatnya.
Ia mencontohkan bahwa Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak memiliki atau mendaftarkan hak paten produk yang diciptakan.
"Karena jika pemerintah bisa datang dan pergi silih berganti, tapi masyarakat yang kreatif adalah tulang punggung dan modal bagi perekonomian bangsa. Dan Indonesia tidak boleh kalah, sehingga dengan binaan-binaan secara priodeik, secara rutin semua orang bisa berkreasi mengambil langkah inovasi yang dimulai sejak bangku sekolah," ujarnya.
Ia berharap dari kegiatan ini akan muncil bibit-bibit ilmuan, para penemu, para inovator yang berdiri di atas kaki sendiri, dan ikut serta dalam membangun bangsa dan negara menjadi hebat di mata dunia.
"Maka atas dasarnya dari pemikiran dan pola pikir yang lengkap hadir untuk membangun sebuah bangsa yang kuat," harapnya.
(Rangga)