Sosialisasi Pembubaran Jamaah Islamiyah di Bekasi Dihadiri 400-an Eks Anggota
rilisberita.com-Jakarta, - Sosialisasi ke-32 tentang pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) digelar di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Minggu (8/9/2024).
Acara ini dihadiri kurang lebih 400 eks anggota JI serta beberapa tokoh penting eks JI, termasuk Mbah Zarkasyi (eks Amir JI) dan Ustaz Arif Siswanto (eks Ketua Lajnah JI).
Hadir juga secara daring pendiri sekaligus mantan Amir JI Ustaz Abu Rusydan dan Amir terakhir JI Ustaz Para Wijayanto.
Untuk diketahui, Jamaah Islamiyah (JI) resmi menyatakan pembubaran diri sejak 30 Juni 2024.
“Ini sudah berjalan ke 32 kali, dan kami melihat bahwa dengan adanya dikumpulkan dan semua menjadi satu pemikiran itu akan melahirkan satu tindakan yang bulat.
Sehingga apa yang dikhawatirkan seperti akan terjadi sprinter itu bisa sangat diminimalisir,” ujar Mantan Ketua Mantiqiyah II JI Abu Fatih alias Abdullah Anshori.
Dia juga mengatakan, sosialisasi bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh mantan anggota JI mengikuti keputusan yang telah disepakati bersama terkait pembubaran.
Dia juga menegaskan bahwa setelah sosialisasi selesai, keputusan terkait eks-JI sepenuhnya berada di tangan pemerintah.
“Kalau ke depannya kami masih terserah saja bagaimana pemerintah mengakomodir atau memberikan respons. Selama ini kami serahkan saja kepada pemerintah," katanya.
"Untuk kami yang terpenting kami telah membubarkan diri sehingga tidak terjadi potensi-potensi yang akan menimbulkan kesalah pahaman internal sampai kesalah pahaman eksternal.
Diharapkan tidak terjadi kemungkinan-kemungkinan aksi yang merugikan negara, bangsa, dan rakyat kita bersama,” ujarnya.
Abu Fatih mengungkapkan bahwa salah satu upaya pasca-pembubaran adalah penyerahan senjata dan barang bukti lainnya yang masih dimiliki oleh mantan anggota JI.
“Setelah ada pelaksanaan seperti ini kami umumkan bahwa siapa saja yang masih megang albas (alat, barang senjata) harus clear diserahkan kepada pemerintah,” ujarnya.
Adapun prosedur penyerahan senjata diserahkan kepada pihak berwenang yakni Densus 88.
“Petugas petugas dari densus 88, dan atau dibantu dengan teman teman yang sudah memperoleh trust atau kepercayaan dari densus itu sendiri,” tutur Abu Fatih.
Meski demikian, Abu Fatih mengakui bahwa masih ada beberapa mantan anggota JI yang belum bergabung dalam upaya pembubaran ini, sebagian besar karena keterbatasan komunikasi atau lokasi yang jauh.
Namun, dia optimistis bahwa dengan sosialisasi yang terus dilakukan, semakin banyak eks anggota akan ikut serta.
“Ada yang tertinggal karena tempat tinggalnya jauh atau kurang komunikasi.
Tapi setelah mereka tahu, banyak yang langsung ikut,” ujarnya.
Sosialisasi akan terus berjalan di berbagai daerah di Indonesia seperti Solo, Surabaya, Bali, dan Pekanbaru.
Abu Fatih berharap, semua eks anggotanya dapat bersatu dan kembali ke pangkuan NKRI, dengan semangat menjaga perdamaian dan keamanan bangsa.
“Kami berembuk kita harus sosialisasi dan harus deklarasi untuk mendukung dan membuktikan kami serius,” ujarnya.**
(Red)