Ngobrol Santai Bersama Willi Jurnalis Sahabat Petani Part 4
Karawang - Pupuk Organik Cair (POC) adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair, POC dapat diartikan sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia. Bagi sebagian orang pupuk organik cair lebih baik untuk digunakan karena terhindar dari bahan-bahan kimia/sintetis serta dampak yang baik bagi kesehatan. Pupuk organik cair terdiri dari mikroorganisme aktif seperti bakteri dan jamur yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan tanaman dan bermanfaat untuk menyuburkan tanah.
Air rebusan jahe, kencur, kunyit atau temulawak dapat digunakan sebagai pupuk organik cair. Selain itu air kelapa ditambah rajangan sedikit biji kemiri serta kunyit dapat untuk rendaman benih biji atau media stek air pada tanaman hias atau adaptasi tanaman buah langka.
Pupuk organik cair bisa berupa pupuk kandang (urine), biogas, cairan limbah organik, dan sebagainya. Kelebihan pupuk cair adalah bisa memberikan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman. Cairan juga lebih mudah diserap oleh tanah, daun, ataupun batang.
Jika dibandingkan pupuk padat, pupuk cair lebih mudah mengatasi defisiensi nutrisi lebih cepat. Meskipun bagus juga untuk akar, pupuk cair lebih sering digunakan untuk merangsang pertumbuhan daun dan batang. Kekurangan pupuk cair adalah harus segera diberikan ke tanaman setelah dibuat.
Contoh pupuk organik cair adalah : Pupuk kandang (urine), Biogas, Cairan limbah organik.
Pupuk organik cair dapat dibuat dari bahan-bahan organik yang difermentasikan dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme hidup. Beberapa bahan yang dapat digunakan untuk membuat pupuk organik cair adalah :
Urine kelinci, EM4, Molases atau tetes tebu, Air cucian beras, Air kelapa, Kunyit, Jahe, Temu ireng
Pupuk organik cair memiliki beberapa kelebihan, yaitu: Dapat memberikan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman
Foto tanaman padi yang sudah menggunakan Pupuk Organik Cair
Pupuk organik cair dapat diaplikasikan dengan cara menyiramkan pupuk pada permukaan tanah di sekitar tanaman. Waktu yang ideal untuk menyemprotkan pupuk organik cair adalah pagi sekitar pukul 06.00-09.00 atau sore pukul 16.00-18.00.
Kelemahan dari Pupuk Organik Cair (POC) yang mengandung mikroorganisme aktif adalah tidak bisa dicampur dengan insektisida (pembasmi hama) kimia yang keras, karena mikroorganisme tersebut bisa mati, sehingga Pupuk Organik Cair kehilangan manfaat utamanya. Belum lagi, cara pembuatannya yang membutuhkan bahan-bahan yang sudah diuraikan diatas, dan butuh waktu difermentasikan terlebih dahulu untuk menghidupkan mikroorganisme aktifnya.
Dua hal diatas lah yang menjadi kendala, tidak mudahnya mensosialisasikan para petani untuk beralih menggunakan Pupuk Organik Cair, karena tidak praktis cara pembuatan dan penggunaannya. Ditambah lagi, butuh upaya yang ekstra untuk merubah kebiasaan dan pola pikir para petani yang sudah berpuluh-puluh tahun sudah ketergantungan memakai pupuk anorganik (pupuk kimia).
Akan tetapi, karena dengan niat sedari awal, dan dengan tekad yang sudah bulat, untuk membantu para petani meningkatkan hasil panennya, kendala-kendala diatas pun tidak menjadi masalah yang besar bagi seorang WILLI FITOR. (***)