Komplotan begal bersenjata tajam asal Pasuruan ditahan di Polda Jawa Timur.

Komplotan begal bersenjata tajam asal Pasuruan ditahan di Polda Jawa Timur.

Rilisberita.com - Surabaya- Tiga orang begal sepeda motor bersenjata tajam yang beraksi di wilayah Pasuruan dibekuk polisi. Tersangka MWK, 24, AMN, 22, dan HMT, 20. Ketiganya warga Desa Kedungrejo, Winongan Cantikan Pasuruan.

Terbongkarnya kasus begal bermula dari laporan korban MA, warga Pasuruan, ke polisi. MA menjadi korban perampasan oleh kelompok pelaku di jalan desa Kedungrejo, Winongan, Pasuruan, Sabtu (24/8) sekitar pukul 15.00.

Saat itu korban yang  mengendarai motor Honda Revo dihadang di tengah jalan dan diberhentikan paksa. Pelaku mengancam korban menggunakan pedang dan celurit.

Merasa ketakutan korban jatuh dari motor. Pelaku lalu merampas motor, HP dan uang Rp 1 juta milik korban. Setelah berhasil mereka kabur. Korban lalu meminta pertolongan warga dan melapor ke polisi.

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur menjelaskan, setelah dilakukan penyelidikan, pelaku dilakukan penangkapan di Pasuruan.

"Kita amankan tersangka tiga orang. MWK, AMN dan HMT asal Pasuruan. Kasus ini menarik. Umumnya pelaku curas beraksi malam hari, tapi mereka beraksi siang hari," katanya, Jumat (4/10). 

Ketiga tersangka memiliki peran masing-masing. MWK berperan merencanakan dan bersama melakukan pencurian dengan kekekerasan. AMN bertugas merencanakan dan menyiapkan motor sarana untuk perampasan dan HMT bertugas menjual motor hasil curas.

"Masih kami kembangkan ada satu DPO. Pengakuan ketiganya diajak yang DPO ini yang lebih senior," tegasnya.

Polisi dengan dua melati di pundak ini menambahkan, kelompok tersangka beraksi selalu membawa sajam. Mereka membawa sajam untuk menakut-nakuti korban dan melukai korban bila melawan.

Modusnya, tersangka mencari sasaran acak. Terutama warga yang mengendarai motor sendiri melintas di jalanan dekat kawasan perkebunan tebu. Saat lokasi sepi, tersangka beraksi membuntuti korban dan menghadang. Tersangka juga mengacungkan sajam ke korban.

"Yang DPO ini masih pengejaran. Ada dugaan mereka berhubungan dengan kelompok lain yang beraksi di Pasuruan, Probolinggo, dan Malang," tegasnya. 

(Red)