Kegiatan Rutin Ziarah Kubur Santri/ah dan Keluarga Besar Ma'had Ummul Kitab Mulia

Kegiatan Rutin Ziarah Kubur Santri/ah dan Keluarga Besar Ma'had Ummul Kitab Mulia

Bogor - rilisberita.com // Tradisi ziarah kubur telah menjadi bagian penting dari kehidupan umat Islam di Nusantara. Bahkan ada sekelompok orang yang mentahbiskan diri sebagai ‘Sarjana Kuburan’ (Sarkub). Istilah ini dilekatkan pada seorang individu, atau sekelompok orang yang menjadikan aktivitas rutin untuk berkunjung, berziarah dan sekaligus melakukan aktivitas bermunajat kepada Alloh, sembari bertawassul kepada para para Wali ,Para Guru, orang tua dan  orang-orang Sholeh, atau tokoh-tokoh besar dalam sejarah yang dikenal suatu masyarakat.

Bagi masyarakat Islam Indonesia, khususnya yang berafiliasi sebagai warga Nahdliyyin (Pengikut aorganisasi Nahdlatul Ulama), Ziarah kubur merupakan tradisi yang biasa dan amat di anjurkan. Anjuran Ziarah Kubur sebagaimana Hadist Rosululloh Saw:

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا

Artinya: “Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian.” (HR. Imam Muslim)

Dalam riwayat lain, Baginda Nabi tidak hanya memerintahkan ziarah kubur, tapi beliau juga menjelaskan manfaat-manfaat dalam melaksanakan ziarah kubur. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً

Artinya: “Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah). (HR. Imam Al-Hakim)

Melalui landasan tersebut, Ma'had Ummul Kitab Mulia Bogor  memiliki kegitaan rutin Ziarah Kubur setiap tahun ke makbaroh orang tua dan guru tercinta yaitu Buya Hafiz ( Drs Mazlan Hafiz ) yang bertempat di cirebon jawa barat.

Beliau Adalah Pengasuh sekaligus pendiri Ma'had Ummul Kitab Mulia . Para santri/Santriah serta seluruh keluarga besar Ummul Kitab Mulia ziarah kubur dalam rangka tabarrukan sekaligus meminta berkah melalui washilah Ulama bil khusus dalam hal ini Alm. Buya Hafiz  Dengan rutin ziarah kubur ini juga semoga menjadi pengingat para santri untuk tidak melupakan jasa orang-orang terdahulu.

Adapun pelaksanaan ziarah kubur rutin ini dilakukan santri putra & santri putri ,Para wali santri dan separuh keluarga besar Ma'had. Agenda ziarah kubur rutin setiap setahun sekali dilakukan Seluruh santri secara kubro oleh seluruh santri dan keluarga besar Ma'had Ummul Kitab Mulia Bogor

Ziarah Kubur yang dipimpin oleh Ustadz Fadlan Al-Hafidz yang dilakukan  ini juga memiliki nilai-nilai yang positif bagi semua santri/Santriah.

Nilai-nilai tersebut diantaranya lewat aktivitas bertawassul, membaca tahlil, dan berdoa di tempat ziarah, seorang peziarah kubur akan membangun komunikasi spiritual, semacam upaya membangun garis antara narasi dengan spirit positif yang berasal dari ruang-waktu masa lalu dari  Almarhum Buya Hafiz.

Dengan ziarah kubur, spirit dan inspirasi dari  Buya Hafiz atau orang-orang Sholeh dari masa lalu, akan terinternalisasi dengan perlahan kepada para santri saat berziarah makam kubur. Spirit dan inspirasi menjadi bagian hidupnya di masa kini, dan akan terwujud dalam bentuk narasi serta gerakan sosial yang akan terwarisi dari generasi ke generasi.

Ustadz  Fadlan  menjelaskan bahwa pentingnya ketika para santri berziarah kubur ke makam para wali atau orang-orang Sholeh adalah kita selalu di ingatkan akan sejarah dari perjuangan dan amal baik ahli kubur semasa hidupnya. Menurutnya, dengan berziarah kubur dan mengingat kembali sejarah perjuangan para Wali dan orang-orang Sholeh tentunya dapat dijadikan renungan mendalam untuk bisa kita teladani dalam kehidupan sehari-hari.

Ziarah Kubur sesungguhnya adalah membangun dimensi horison, garis lurus yang menyambungkan ruang dan waktu. Ruang dan waktu yang terletak di masa lalu, direpresentasikan oleh para santri yang telah ‘menenggelamkan’ diri dalam spirit dan nilai yang dikembangkan oleh para beliau dan orang-orang Sholeh yang akan dibawa terus ke masa depan melalui aktivitas membangun peradaban seperti pendidikan atau gerakan sosial di masyarakat.

Semoga bermanfaat. Aamiin 

(Muhtaryana)