Asal Usul Terjadinya Tanah Wakaf, Dan Berdirinya Masjid ALHIDAYAH Di dusun Sumber Bening Kembiritan Genteng Banyuwangi.

Sejarah berdirinya masjid ALHIDAYAH dusun sumber bening, desa kembiritan, kec genteng, kab banyuwangi, jatim, Awal mula malem-malem ada seseorang bernama H sholeh bersama temannya P sakik dan P seno datang kedaerah dusun sumber bening kembiritan, Bertujuan mencari tanah untuk dibeli, dengan niatan mau diwakafkan untuk didirikan bangunan masjid,
Beliau bertiga Ketemu dengan salah satu warga dan ditanyai? Apakah disini ada tanah dijual? Bilang warga tersebut dijawab? ada,, ini ada tanah seperempat bau, milik P tarkib minta 250 ribu rupiah pada masa itu, Akhirnya beliau bertiga H sholeh bersama temannya p sakik dan P seno diantar salah satu warga tersebut kerumah P tarkib, Malam itu juga," Terjadilah transaksi jual beli tanah, seluas seperempat bau, seharga 250 ribu rupiah,
H sholeh nama aslinya adalah (win) setelah naik haji dirubah menjadi H sholeh beliau adalah putra dari Bu Murti, Beberapa hari kemudian tanah tersebut akan dimulai untuk pembangunan masjid oleh Bu H Murti dan H Sholeh,
Didalam perjalanan akan dimulai awal pembangunan masjid, terjadi perselisihan dan keributan antara bu H Murti dengan salah satu warga/ustadz, Bu H murti selaku pemilik lahan dan yang akan membangun masjid, menginginkan masjid dibangun mepet kebarat dan mepet ke utara, biar punya lahan parkir,
sedangkan salah satu warga/ustadz menginginkan dibangun mepet ke timur dan ke selatan, yang sekarang tidak punya lahan parkir,
Pada waktu itu perselisihan sempat ramai, dan pada akhirnya B H Murti dengan anaknya H sholeh terpaksa mengikuti keinginan salah satu warga/ustadz tersebut, Dikarenakan tujuan bu H murti dan H Sholeh punya niatan membeli tanah tersebut setelah itu diwakafkan dan dibangunkan masjid, dengan niatan untuk ibadah dan minta ridho nya ALLOH, Tidak mau ada perselisihan dan keributan lagi,
Pada akhirnya setelah masjid itu selesai, dan dipergunakan oleh warga lingkungan terdekat, beberapa tahun kemudian, seiring berjalannya waktu tahun 1999 masjid dibongkar direnovasi dengan harapan dibangun lebih bagus dan lebih besar dari yang sebelumnya,
Mulai renovasi tahun 1999 sampai sekarang tahun 2023, terhitung sudah 24 tahun," masjid juga masih belum kunjung selesai, dan memprihatinkan, Mulai tahun 1999 Dalam proses renovasi selalu ada gesekan dan perselisihan antar sesama warga, tidak pernah sejalan satu dengan yang lain, tidak pernah sependapat satu dengan yang lain, juga tidak pernah sepaham satu dengan yang lain, sampai berkali kali ganti takmir juga tidak pernah ada yang sukses,
Memungkinan awal mula pembangunan masjid sudah diawali dengan perselisihan dan keributan maka sampai sekarang masih selalu terjadi perselisihan dan keributan hingga sampai sekarang masjid belum kunjung selesai,
Selalu tercipta perselisihan dan keributan,
(Red)